Awalnya rasa ini sering saya
abaikan karena ini suatu hal yang biasa yang terjadi pada diri saya. Rasa yang
selalu saya nikmati meski tak pernah ingin saya rasakan dan tak pernah ingin
saya dapatkan. Bertahun-tahun lamanya saya jalani hingga seakan biasa saya menjalaninya.
Rasa itu adalah rasa resah yang ada didalam diri saya yang tak pernah ada
jawabannya.
Keresahan yang saya alami ini
tidak hanya terjadi hanya beberapa jam saja tetapi bisa berhari-hari dan berkali-kali,
itulah yang saya benci dari hidup saya. Tak pernah saya temukan jawabannya dan
tak pernah saya temukan penyelesaiannya. Sebegitu sering saya meminta dan memohon
hingga saya pun menangis untuk apa saya mendapatkan rasa resah ini jika tak
pernah ada jawabannya.
Sampai suatu ketika saya temukan
seseorang yang sudah lama saya kenal tetapi saya tak pernah ingin tahu dia
siapa dan mengenal lebih dalam, tetapi entah kenapa pikiran ini menuntun raga
untuk mendekatinya, untuk mengetahuinya dan untuk memahaminya sampai suatu
ketika saya benar-benar mengikuti langkahnya.
Saya ikuti langkahnya pulang dan
saya tertegun dengan suasana yang tak asing, saya tertegun dengan keadaan yang tak
asing dihidup saya, seakan saya telah lama berada ditempat ini sebegitu dekatnya
dipikiran saya hingga saya tak bisa berkata apa yang terjadi pada hidup saya
saat ini. Kota ini baru saya singgahi rumah ini baru saya tapaki tetapi mengapa
suasananya tak begitu asing didiri saya sampai saya bertanya pada diri saya, “saya
ini siapa?”
Sebelum saya ikuti langkahnya,
saya pernah dibuat tanpa kata karena entah kenapa setiap apa yang saya rasakan
dia merasakannya, setiap apa yang saya dapatkan dia mendapatkannya, apakah ini?
saya tak tahu. Di awalilah dengan rasa penasaran, saya ingin tahu lebih dalam,
disaat itulah saya mulai membuat hal-hal sederhana yang tak pernah saya
pikirkan sebelumnya.
Saya coba pikirkan lagi ketika
dahulu ternyata kita sering main keluar bareng, untuk sekedar main,
jalan-jalan, ketawa-ketawa tanpa tahu apa alasannya kenapa kita sering main
bareng tetapi bila dirasakan lagi ketika kita bersama tuh rasanya nyaman,
tenang dan bahagia. Dulu tak pernah saya perntanyakan mengapa seperti itu
tetapi saat ini saya pertanyakan untuk mengetahu jawabannya mengapa seperti
itu.
Saya coba buat analisa sederhana
disebuah kertas dan saya tulis dari apa yang saya pikirkan dan saya rasakan, saya
coba telusuri lebih dalam yang ada dipikiran saya tentang dia, saya mulai tulis
setiap katanya dan setelah selesai saya coba berikan pada dia meski tak
langsung saat itu diberikan pada akhirnya sampai juga pada tangannya. Saya masukan
kertas itu pada sebuah amplop dan saya berikan ketika malam dimana dia masih
tidak tahu apa yang terjadi. Dia buka amplop tersebut dan dia baca entah
mengapa dia menetaskan air mata dan ternyata apa yang saya tulis itu sama
dengan yang dia rasakan. Saya tulis dari dia kecil sampai dia saat ini. Saya pun
bingung kenapa saya bisa membaca apa yang dia alami seakan saya tuh sama dengan
dia.
Saya bisa merasakan apa yang
dia suka, saya bisa merasakan apa yang sedang terjadi karena disaat saya
seperti ini diapun seperti ini. Rasa khawatir yang pernah saya rasakan diapun merasakannya.
Pertanda apa ini aku pun tak tahu. Masih banyak hal lain yang saya alami dengan
dia. Sampai suatu ketika ketika saya tidur kita memimpikan hal yang sama dan
kita terbangun diwaktu yang sama. Semakin bingung apa yang sedang terjadi pada
hidup saya.
Menurut saya ini aneh karena
biasanya saya merasakan sakit kepala dan rasa resah, ketika saya tahu dia lebih
dalam segalanya biasa saja, telah lama ketika saya tahu dia, saya pun tidak
merasakan hal itu. Ketika saya merasakan keresahan saat ini saya tahu siapa
yang saya cari, ya dirinya dan ketika saya merasakan sakit kepala saya tahu
siapa yang saya cari, ya dirinya.
Dan yang anehnya ketika kita
bersama orang-orang disekitar merasakan suatu hal yang luar biasa, kita
merasakannya bahkan ketika kita jalan-jalan
banyak orang yang melihat dan melirik kearah kita, tidak sebentar mereka
melihat, sampai suatu ketika ada orang yang tertegun melihat adanya kita
padahal orang itu tidak kenal dengan kita. Aneh sih bagi kita karena ini
pengalaman yang baru kita alami.
Pertanyaan yang saya sering
tanyakan, “Apakah ini yang namanya Ikatan Batin?” Pertanyaan ini yang masih
saya cari hingga saat ini dan akan berakhir dimana perjalanan hidup kita. Saya berharap
akan berakhir dengan baik, sebaik-baiknya kita dilahirkan dibumi dengan kasih sayang
Tuhan YME dan kedua orang tua kita yang membesarkan dengan kasih sayang.
Ahmad Hitam